Skip to main content

Dunia Remaja

Judul buku : ORTU, Kenapa Sih ?
Penulis : Blogfam
Penyusun : Benny Ramdhani dan Elsa V.
Penyuntingan Naskah :
Benny Ramdhani

Tebal buku : 156 halaman
Penerbit : Cinta, Bandung
Tahun Terbit
: 2006
Harga
: Rp.25.000,-

Jika kita remaja tak ingin menjadi Malin Kundang abad 21, buku dengan judul “ORTU, Kenapa Sih ?” merupakan jawaban untuk menyikapi kegamangan terhadap sikap orang tua yang kadang menurut kita super otoriter.

Dengan gaya bahasa yang lugas ala remaja metropolitan, penulis yang notabene anggota blogfam ( Blogger family ) mencoba untuk memberi suplemen solusi, dengan berbagai latar belakang yang berbeda : Lili Lengkana yang semasa SD dan SMP dihabiskan di daerah Menteng dan Cikini Raya Jakarta, Nunik Utami Ambarsari pernah berkecimpung di dunia teater dan mendapat predikat Penulis Sinopsis Cerita Terbaik, Ryu Tri yang baginya menulis adalah media yang paling tepat untuk mencurahkan isi hati dan pikirannya, Lafrania Taufik merupakan mahasisiwi Teknik Informatika ITB, Sylvia R. Agustini bekerja di Jakarta International School sebagai Library Staff, Eben Ezer Siadari berprofesi sebagai wartawan di Jakarta, Be Samiyono seorang wirausahawan, dosen serta konsultan bisnis manajemen, Gat merupakan seorang pelajar SMA di luar negeri, Iwok merintis karier jadi penulis saat SD - SMP, Ika Widyastuti merupakan mahasiswi yang sekarang sedang membuat skripsi, Prakoso Bhairawa Putera S memiliki nama pena Koko P Bhairawa, Irayani Queencyputri salah satu mahasiswi kedokteran serta memiliki hobi mendengarkan musik dan maniak internet.

Penulis melukiskan pengalamannya secara personal ketika menghadapi konflik dengan orang tuanya. Seperti penulis “Lili Lengkana” yang menceritakan hobinya bermain basket saat SMP, akan tetapi orang tuanya belum mengetahui tentang hobinya tersebut, dan suatu ketika Lili kecil bertanding basket hingga pulang larut malam, sehingga ayahnya yang mengetahui anaknya pulang larut malam langsung menampar pipi nya. Lain halnya dengan penulis “Ryu Tri”, dia menceritakan pengalaman temannya yang bernama Haya, diceritakan bahwa Haya mengidolakan Pas BAND sampai - sampai segala yang berhubungan dengan sang idola diburunya, yang akhirnya mengundang kekhawatiran orang tuanya, sang ayah memarahinya dan si Haya pun menangis, namun akhirnya si Haya menyadari akan kekeliruannya dan dia pun mengerti. Konflik yang diceritakan oleh penulis merupakan gambaran kisah saat anak – anak maupun remaja mereka, alhasil buku ini menceritakan konflik antara sang anak dengan kedua orang tuanya yang mana sang anak akhirnya menyadari betapa besarnya kasih sayang serta cinta yang diberikan sang orang tua kepada anak- anaknya.

Kumpulan cerita pengalaman pribadi yang ditulis ke dua belas penulis ini sangat menarik untuk dibaca, di dalam buku ini banyak berisikan himbauan yang digambarkan dalam tulisan. Banyak sekali nasihat yang bisa kita ambil, terutama bagi remaja dan orang tua. Bagi orang tua buku ini bisa menjadi panduan agar dapat menghindari terjadinya bongkahan keras di hati putra putrinya yang menginjak dewasa. Bagi remaja, penulis mengajak agar bisa menyadari tugasnya sebagai anak. Serta di dalam buku ini, diberikan trik maupun tips dalam menghadapi konflik serta cara penyelesaiannya sehingga terjadilah win – win solution yang baik.

Penyajian cerita dalam buku ini baik dan ceritanya pun mudah ditangkap. Penulis menyajikan masalah yang aktual dengan keseharian yang dialami oleh remaja maupun orang tua tanpa menggurui sehingga tidak membosankan dan jelas. Kekurangan dalam buku ini yaitu penulis tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga kurang bisa dinikmati para pembaca secara global.

Pastilah…dengan membaca buku ini akan membuka kran komunikasi antara orang tua dan anak yang selama ini sempat tersumbat. Selamat membaca!!

Comments

Popular posts from this blog

Mudahnya Membangun Biro Perjalanan Umroh dan Haji Plus

Terhitung sejak tanggal 23 Februari 2012, Cempluk bekerjasama dengan agen travel Umroh dan Haji Plus, PT Arminareka Perdana, dengan ditunjuknya KANTOR PERWAKILAN KERTAJAYA SURABAYA sebagai kantor perwakilan Armina. Apabila rekan-rekan netter/blogger memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah umroh maupun haji plus, dapat menjalin kerjasama dengan Cempluk. Kami membuka kesempatan kepada anda untuk menunaikan ibadah umroh ataupun haji plus secara GRATIS. Apabila bapak/ibu telah bergabung terlebih dahulu menjadi jamaah Armina dengan tanda daftar awal Rp.3.500.000, selanjutnya bapak/ibu cukup mereferensikan mitra bapak/ibu untuk berangkat umroh/haji bersama Armina dan mendapatkan bagi hasil dari Armina sebesar Rp.1.500.000/jamaah mitra bapak/ibu. Berikut ilustrasi apabila anda bergabung menjadi jamaah Armina: Apabila rekan-rekan netter/blogger berminat untuk bergabung atau memperoleh keterangan lebih lanjut terkait Armina, dapat menghubungi Cempluk dengan meng-add 

Review Film "Thank You For Smoking"

Film " Thank You For Smoking " diawali dari sebuah tayangan talk show “Joan Lunden” yang mengulas bahaya merokok pada usia remaja. Beberapa narasumber diundang dalam talk show tersebut, diantaranya remaja pengidap kanker ganas akibat kebiasannya merokok, Robin Williger (15 tahun), Nick Naylor, wakil direktur dari Akademi Kajian Tembakau, narasumber lain yang turut diundang berlatar belakang sebagai: ketua ibu-ibu yang menentang remaja perokok, ketua asosiasi paru-paru, pembantu utama layanan kesehatan dan kemanusiaan. Dalam talkshow tersebut, sang pelobi "Nick Naylor" dapat mematahkan argumen dari perwakilan senator.  Sembari mengakhiri percakapan, bahwa perusahaan rokok dimana Nick bekerja akan mengucurkan dana 50 juta dolar yang ditujukan untuk membujuk remaja agar tak merokok. BR, si bos dari Nick Naylor nampaknya kesal dengan direct statement pada acara talkshow di stasiun televisi yang terlontar dari ucapan sang pelobi. Namun lagi-lagi Nick dapat

Bersama RadikuS MakanKakus

Miss cempluk, Raditya Dika, Miss Nyelonong, Cempluk Sabtu malam minggu, cempluk mengajak Miss Cempluk buat jalan jalan muter muter Surabaya. Sampai rumah miss Cempluk pukul 19.00 wib telat sejam dari jadwal penjemputan yang harus nya jam 18.00 wib.. Pas sampe di rumah si miss Cempluk, eh..ternyata belum kelar dandan toh. So gak ada alasan si Miss marah or cemberut ke Cempluk gara gara telat jemput..hehehe. Dan pukul 19.2o an kita berangkat jalan jalan ke arah delta plasa. Wew.. Bujuk beset deh, mulai pintu masuk parkir motor udah rame trus pas mau cari tempat buat markirin motor dapet paling belakang sendiri. Baru inget ketika di pakiran sepeda motor, pas on air di SONORA FM tadi pagi, si penyiar "Lisa" ngumumin ke kita kita klo ada si radiya dika di GRAMEDIA delta plasa. Yang sebelumnya jalan jalan muter Surabaya gak ada tujuan, barulah kita berdua sepakat buat nonton talkshow di GRAMEDIA delta plasa. Pas banget ketika itu talkshow baru mulai dan kita dapat duduk baris keti